
Blahkiuh, Badung – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Program Merdeka Membangun (KKN-PMM) periode II Universitas Warmadewa melaksanakan program bertajuk “Green Bin Project: Pembuatan Tempat Sampah Ramah Lingkungan” di Desa Blahkiuh. Program ini diwujudkan melalui pembuatan tempat sampah berbahan bambu yang ditempatkan di berbagai fasilitas umum di Desa Blahkiuh.
Tempat sampah bambu ini dirancang dengan sistem pemisahan antara sampah organik dan anorganik. Dengan adanya pemisahan tersebut, masyarakat dapat lebih mudah memilah sampah sejak dari sumbernya. Sampah organik seperti daun, ranting, dan sisa makanan dapat dimanfaatkan kembali menjadi kompos, sementara sampah anorganik seperti plastik, botol, dan kaleng dapat dikumpulkan untuk proses daur ulang. Kehadiran inovasi ini sekaligus mendukung program Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) di Desa Blahkiuh, karena sampah yang masuk ke TPS sudah terklasifikasi sehingga mempermudah proses pengolahan, mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA, serta meningkatkan hasil pemanfaatan kembali.
Menurut tim KKN PMM Universitas Warmadewa, meskipun tempat sampah bambu ini sederhana dan terjangkau, manfaat yang diberikan sangat besar. Bambu dipilih karena sifatnya yang ramah lingkungan, mudah diperoleh dari sekitar desa, serta mampu mendukung pemberdayaan ekonomi lokal. Dengan desain yang sederhana, tempat sampah ini tidak hanya berfungsi sebagai wadah pembuangan, tetapi juga menjadi sarana edukasi masyarakat untuk lebih disiplin membuang sampah sesuai dengan jenisnya. Inovasi kecil ini diharapkan dapat menumbuhkan kebiasaan baru di tengah masyarakat dalam menjaga kebersihan dan mengelola sampah secara berkelanjutan.
Program Green Bin ini juga selaras dengan agenda global Sustainable Development Goals (SDGs). Pembuatan tempat sampah ramah lingkungan di Desa Blahkiuh berkontribusi terhadap tercapainya SDG 11: Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan, dengan menghadirkan lingkungan desa yang lebih bersih, sehat, dan nyaman. Selain itu, program ini mendukung SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab melalui penerapan pemilahan sampah serta pemanfaatan material alami yang dapat diperbarui. Lebih jauh, Green Bin juga berkontribusi
terhadap SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, karena pemilahan sampah dan penggunaan bambu membantu mengurangi ketergantungan pada produk anorganik yang sulit terurai dan berpotensi meningkatkan emisi karbon.
Melalui inovasi Green Bin, mahasiswa Universitas Warmadewa tidak hanya menunaikan kewajiban akademis dalam pengabdian kepada masyarakat, tetapi juga meninggalkan warisan yang nyata berupa sarana kebersihan yang berkelanjutan. Program ini menegaskan bahwa solusi lingkungan tidak selalu harus mahal atau rumit. Dengan kreativitas dan kepedulian, tempat sampah sederhana dari bambu dapat membawa perubahan besar bagi pola hidup masyarakat Desa Blahkiuh menuju lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.