Desa Bongkasa adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Indonesia. Desa ini dikenal dengan budaya Bali yang kental serta keindahan alamnya. Sebagai bagian dari Bali, Desa Bongkasa memiliki berbagai upacara adat, seni tradisional, dan kerajinan tangan khas Bali. Seperti banyak desa di Bali, Bongkasa juga bisa jadi tempat menarik bagi wisatawan yang ingin merasakan kehidupan lokal dan budaya Bali secara lebih mendalam.
Menjaga keseimbangan antara pengembangan wisata dan pelestarian budaya lokal adalah proses yang kompleks dan membutuhkan komitmen jangka panjang dari semua pihak yang terlibat. Dengan menerapkan strategi yang tepat dan melibatkan masyarakat secara aktif, desa-desa wisata dapat mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat. Menurut penuturan Bapak I Ketut Luki selaku Kepala Desa Bongkasa, keseimbangan antara ekowisata dan pelestarian lokal berlandaskan pada Tri Hita Karana. Keseimbangan antara hubungan Tuhan, manusia dan alam menghadirkan harmonisasi yang selaras sehingga tercipta desa Bongkasa yang Adimantra (Aman, Damai, Indah, Maju, Mandiri dan Sejahtera).
Program pengabdian mahasiswa KKN-PMM Universitas Warmadewa dengan melakukan strategi pengelolaan sampah desa sebagai aset ekonomi dengan tujuan untuk mengubah pandangan masyarakat tentang sampah, dari yang awalnya dianggap sebagai beban menjadi aset ekonomi yang bernilai. Selain itu program ini juga bertujuan memberdayakan masyarakat lokal dengan pengetahuan dan keterampilan dalam praktik pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan ekonomis, serta mampu mendukung terciptanya lingkungan desa yang bersih, sehat dan menarik bagi pengembangan ekosiwata. Saat ini pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat desa masih minim, sebagian besar yaitu 47% masyarakat desa masih melakukan pengumpulan dan pembakaran terhadap sampah rumah tangga.
Mahasiswa yang tergabung dalam kelompok KKN desa Bongkasa mengadakan pembagian tugas berupa survey mengenai pengelolaan sampah ke masyarakat di 10 banjar dan juga pelaksanaan jumat krida serta bersih-bersih antara mahasiswa dan masyarakat desa Bongkasa. Berdasarkan hasil kegiatan survey diperoleh data mengenai Fasilitas Pengelolaan Sampah di Desa: 47% responden menilai fasilitas pengelolaan sampah sangat baik, 33% responden merasa fasilitas pengelolaan sampah perlu ditingkatkan dan 20% responden menilai fasilitas pengelolaan sampah kurang baik. Saran untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah: 47% responden menyarankan perlunya sosialisasi mengenai pengelolaan sampah, 23% responden mengusulkan pemberian fasilitas untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan 30% responden menyarankan pemberian apresiasi kepada masyarakat yang telah meningkatkan kesadaran dalam pengelolaan sampah. Berdasarkan hasil kegiatan survey, Solusi yang bisa diberikan dalam mengatasi permasalah mitra tersebut adalah:
1. Memberikan tambahan pengetahuan dengan pendekatan akuntansi manajemen melalui penganggaran berbasis kegiatan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam kegiatan pengelolaan sampah.
2. Sosialisasi dan edukasi berkelanjutan, melalui program sosialisasi rutin untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat yang edukasi dimulai sedini mungkin dari siswa SD tentang pentingnya pemilahan sampah dan manfaatnya bagi lingkungan. Menggunakan berbagai metode termasuk workshop, brosur, media sosial dan video pembelajaran edukatif.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat desa dan mengevaluasi potensi ekonomi dari pengelolaan sampah yang memungkinkan untuk dikembangkan, sehingga sampah dapat dikelola secara efisien dan berkelanjutan.
Penulis:
Putu Diah Asrida
Ni Made Rai Juniariani
A A Istri Krisna Gangga Dewi