March 15, 2025

Bank Sampah adalah salah satu solusi untuk mengelola sampah rumah tangga secara mandiri dan berkelanjutan. Bermunculannya bank-bank sampah belakangan ini memberikan angin segar mulai timbulnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan. Bank Sampah tidak hanya membantu mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA), tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat yang terlibat di dalamnya. Bank Sampah mengumpulkan sampah organic dan anorganik yang dapat didaur ulang dari masyarakat, kemudian menjualnya ke pihak pengolah atau pengepul. Dari hasil penjualan tersebut, Bank Sampah memberikan tabungan kepada nasabahnya sesuai dengan berat dan jenis sampah yang disetorkan. Untuk menjalankan kegiatan Bank Sampah secara profesional dan transparan, diperlukan pengelolaan keuangan dan manajemen yang baik. Pengelolaan keuangan meliputi pencatatan pemasukan dan pengeluaran, pembuatan laporan keuangan, pengawasan kas, dan penentuan harga jual sampah. Pengelolaan manajemen meliputi pembentukan struktur organisasi, pembagian tugas dan tanggung jawab, penyusunan rencana kerja, pelaksanaan rapat rutin, dan evaluasi kinerja.

 

Sayangnya, sabagian besar bank sampah belum menerapkan tata kelola manajemen dan keuangan bank sampah yang baik. Pembagian tugas dan tanggungjawab setiap pengelola bank sampah belum tepat serta Rata-rata pencatatan manual di buku kas, sehingga sistem perencanaan keuangan pengelolaan sampah belum optimal. Hal itu juga dialami Bank Sampah Wangun Arta selaku satu-satunya bank sampah di Desa Pakse Bali, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung. Bank sampah yang dikelola lembaga swadaya masyarakat ini hadir dan aktif beroperasi sejak Maret 2019. Permasalahan yang dimiliki bank sampah tergolong baru berdiri dan beroperasi ini, minimnya pengalaman dan kemampuan manajemen/ pengelolaan bank sampah. Seperti, menyelenggarakan administrasi keuangan berupa pencatatan dan pelaporan keuangan yang baik karena masih berupa pencatatan manual di buku kas.

 

TIM Program Kemitraan Masyarakat Universitas Warmadewa terpanggil menyelesaikan persoalan bank sampah ini. Secara khusus, tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) menggelar FGD pengelolaan Manajemen dan keuangan di Bank Sampah Wangun Arta. Tim PKM terdiri dari dosen yang diketuai Gede Sanjaya Adi Putra, SE., M.Si dan anggota terdiri dari I Komang Putra, S.E., M.Ec.Dev, I Made Aditya Pramartha, S.E., M.Si., Ak serta melibatkan mahasiswa, I Putu Ogik Anand, I Made Sudarsana, Dan I Kadek Dwi Marta Dana Putra.

 

Adapun tujuan dari pendampingan ini adalah: (1) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengelola Bank Sampah dalam hal pengelolaan keuangan dan manajemen. Misalnya, pengelola Bank Sampah akan diajarkan tentang cara membuat buku kas, neraca, laba rugi, arus kas, anggaran, dan laporan keuangan lainnya. Pengelola Bank Sampah juga akan diajarkan tentang cara membuat struktur organisasi, job description, SOP, rencana kerja tahunan, rencana aksi bulanan, agenda rapat, notulen rapat, dan dokumen manajemen lainnya, (2) Membantu pengelola Bank Sampah dalam menyusun sistem administrasi keuangan dan manajemen yang sesuai dengan standar akuntansi dan tata kelola organisasi. Misalnya, tim pendamping akan membantu pengelola Bank Sampah dalam membuat kode akun, kategori sampah, sistem penomoran dokumen, sistem penyimpanan dokumen, sistem pelaporan keuangan, sistem audit internal, sistem reward and punishment, sistem monitoring dan evaluasi, dan sistem lainnya yang diperlukan, (3) Mendorong pengelola Bank Sampah untuk membuat laporan keuangan yang akurat, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan. Misalnya, tim pendamping akan membantu pengelola Bank Sampah dalam melakukan rekonsiliasi kas setiap bulannya untuk memastikan tidak ada selisih antara saldo kas di buku dengan saldo kas di bank. Tim pendamping juga akan membantu pengelola Bank Sampah dalam menyajikan laporan keuangan kepada stakeholder seperti nasabah, pihak pengolah atau pengepul sampah,

 

Kadek Sugiantara selaku salah satu pengelola bank sampah wangun arta menyambut baik program kemitraan masyarakat ini. “Kami mengapresiasi kedatangan dan kesediaan kampus warmadewa dalam pemberian pelatihan dan pendampingan pengelolaan manajemen dan keuangan ini. Semoga ini bisa dilanjutkan ke depannya,” ungkap salah satu pengelola Bank Sampah wangun arta yang akrab disapa Pak dek itu. Sementara itu, I Putu Ariadi, ST., SH selaku perbekel Desa Paksebali menyampaikan bahwa keberadaan LSM Bank Sampah Wangun Arta ini salah satu solusi cerdas untuk mengatasi permasalahan sampah dimasayarakat. Dengan pengelola yang memiliki kemampuan manajerial dan pelaporan keuangan yang baik, diharapkan Bank Sampah Wangun Arta bisa berkembang, lebih mandiri dan memberikan peningkatan nilai dan manfaat ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat di Desa Paksebali, dawan- Klungkung.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *